Malutpost.id, Jakarta – Gubernur Riau, Abdul Wahid, tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pagi ini, Selasa (4/11), setelah terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) terkait dugaan suap proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau.
Abdul Wahid, yang mengenakan kaos putih polos dan masker, tiba di kantor KPK sekitar pukul 09.35 WIB. Ia dikawal ketat oleh aparat kepolisian menuju ruang pemeriksaan di lantai 2. Selain Abdul Wahid, KPK juga mengamankan dua orang lainnya dalam OTT tersebut, termasuk Kepala Dinas PUPR Riau, Muhammad Arief Setiawan.
Dalam operasi senyap yang dilakukan pada Senin (3/11), KPK menangkap total sepuluh orang terkait dugaan suap proyek di Dinas PUPR Riau. Sisanya dijadwalkan tiba di kantor KPK pada siang hari ini. Selain menangkap para pelaku, KPK juga menyita sejumlah uang tunai dalam pecahan rupiah dan mata uang asing. Jumlah pasti dari uang yang disita tersebut belum diumumkan.
KPK berencana untuk menyampaikan informasi lengkap mengenai OTT ini, termasuk detail kasus dan status hukum para pihak yang terlibat, dalam konferensi pers yang akan datang. OTT di Riau ini merupakan operasi penangkapan keenam yang dilakukan oleh KPK sepanjang tahun 2025.
Sebelumnya, KPK juga berhasil membongkar kasus dugaan pemerasan dan/atau gratifikasi terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang melibatkan Immanuel Ebenezer dan beberapa pihak lainnya saat menjabat sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI.
