Malutpost.id, Jakarta – Era analisis data yang lebih cerdas dan cepat semakin dekat! Neo4j, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, baru saja mengumumkan kolaborasi dengan sejumlah mitra lokal di Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat adopsi graph database, sebuah teknologi yang memungkinkan visualisasi dan pemahaman hubungan kompleks antar data.
Langkah Neo4j ini sangat relevan mengingat kebutuhan bisnis modern yang semakin kompleks. Graph database menawarkan solusi efektif untuk berbagai masalah, mulai dari mendeteksi penipuan hingga mengelola rantai pasok yang rumit. Bahkan, teknologi ini menjadi fondasi penting bagi pengembangan Generative AI yang lebih transparan dan mudah dipahami.

Enam perusahaan lokal yang digandeng Neo4j adalah Datalabs, Digital Distribusi Indonesia (DDI), ICS Compute, Infracom Technology (ICT), Integra Pratama, dan Mitra Integrasi Informatika (MII). Mereka akan bekerja sama dalam strategi pemasaran yang berfokus pada pemanfaatan talenta teknis lokal untuk menyediakan solusi berbasis data dan AI.
Kristen "KP" Pimpini, Vice President & General Manager APAC Neo4j, melihat Indonesia sebagai pusat inovasi AI dan data yang strategis di Asia Pasifik. "Teknologi graph menjadi kunci pengambilan keputusan berbasis wawasan. Ini adalah waktu yang tepat bagi bisnis untuk membangun model AI dalam knowledge graph demi hasil yang lebih akurat," ujarnya.
Menurut riset Gartner, teknologi graph akan digunakan dalam 80% inovasi data dan analitik pada tahun 2026. Neo4j sendiri mengklaim menguasai 44% pangsa pasar global Graph Database Management Systems (DBMS) pada tahun 2024. Penerapan teknologi ini di Indonesia berpotensi mendukung "Visi Indonesia Digital 2045" yang mengedepankan integrasi ASEAN sebagai komunitas digital dan peningkatan daya saing nasional.