Malutpost.id, Jakarta – Sebanyak 21 korban ledakan di SMA 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan medis intensif. Namun, 33 korban lainnya masih harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat luka-luka yang diderita.
Kombes Budi Hermanto, Kabid Humas Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa dari 33 korban yang masih dirawat, 27 di antaranya berada di RS Islam Jakarta dan enam lainnya di RS Yarsi. "Dari 54 korban, saat ini tinggal 33 yang masih dirawat. 21 lainnya sudah pulang dengan kondisi yang alhamdulillah membaik," ujarnya di Polda Metro Jaya, Jumat (7/11).

Lebih lanjut, Budi mengungkapkan bahwa para korban ledakan umumnya mengalami luka bakar, luka gores, hingga gangguan pendengaran. "Banyak siswa yang mengalami gangguan pendengaran karena dentuman ledakan yang sangat dekat," jelasnya.
Polda Metro Jaya telah mendirikan posko untuk memberikan trauma healing kepada para korban dan keluarga mereka. "Kami fokus pada pemulihan trauma siswa dan guru. Polda Metro Jaya menyiapkan posko pelayanan dan tim trauma healing," kata Budi.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa terduga pelaku peledakan telah teridentifikasi dan sedang dalam pendalaman oleh pihak kepolisian. "Anggota sedang melakukan pendalaman terkait identitas pelaku, lingkungan, rumah, dan hal-hal lain yang saat ini sedang kami dalami," ungkap Sigit di Istana Kepresidenan, Jumat.
Sigit juga membenarkan bahwa terduga pelaku sedang menjalani operasi akibat luka yang dideritanya dalam insiden tersebut. Identitas terduga pelaku belum diungkapkan, namun dipastikan bahwa ia berstatus pelajar. "Motif sedang kami dalami dengan mengumpulkan berbagai informasi agar menjadi satu informasi yang bulat sebelum diinformasikan," pungkasnya.

