Malutpost.id, Jakarta – Wakil Ketua DPD RI, Tamsil Linrung, menyoroti pentingnya capaian 50 persen penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai langkah krusial dalam merealisasikan program prioritas nasional di bidang gizi. Ia menekankan, pencapaian ini harus dibarengi dengan penguatan kemandirian pangan di daerah.
Hal tersebut disampaikan saat berdialog dengan mitra dan pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bantaeng, Sulawesi Selatan, Selasa (11/11). Menurutnya, sukses MBG tak hanya soal jumlah penerima (41,2 juta jiwa), tetapi juga kemampuan daerah mengelola sumber pangan lokal secara berkelanjutan.

"Program ini harus jadi momentum membangun kemandirian daerah. Bantaeng punya potensi besar menjadi model MBG terintegrasi dari hulu ke hilir, bertumpu pada potensi daerah," ujar Tamsil. Ia juga menekankan pentingnya gizi seimbang dalam menu program dan kolaborasi pusat-daerah.
Dalam kunjungan itu, Tamsil meninjau fasilitas SPPG, berdialog dengan pengelola, dan mengingatkan pentingnya sertifikasi laik higienis dan sanitasi. Wakil Bupati Bantaeng, H. Sahabuddin, menyatakan komitmen menjaga kualitas bahan pangan, higienitas dapur, dan melibatkan petani serta UMKM lokal.
"Semua SPPG di Bantaeng sudah memiliki SLHS. Arahan Bapak Tamsil menjadi dorongan kuat bagi kami," kata Sahabuddin. Kegiatan ini dihadiri perwakilan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan TP PKK Kabupaten Bantaeng.
Diskusi menyoroti pentingnya integrasi data penerima manfaat dan kolaborasi lintas OPD agar penyaluran gizi tepat sasaran dan berkelanjutan. Tamsil menegaskan komitmen DPD RI dalam pengawasan pembangunan dan pelaksanaan SPPG di berbagai daerah. Ia berharap Bantaeng menjadi model kerja sama efektif pusat-daerah dalam meningkatkan gizi masyarakat dan kemandirian pangan lokal.

