Malutpost.id, Ciamis – Unjuk rasa solidaritas pengemudi ojek online (ojol) di Ciamis, Jawa Barat, pada Sabtu (30/8) lalu berujung kericuhan. Aparat kepolisian dari Polres Ciamis mengamankan sedikitnya 38 orang yang diduga kuat menjadi provokator dalam aksi yang berlangsung di depan Gedung DPRD Ciamis tersebut.
Kapolres Ciamis, AKBP Hidayatullah, mengungkapkan bahwa puluhan orang yang diamankan tersebut kini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Satreskrim Polres Ciamis. "Sebanyak 38 orang diduga provokator telah diamankan dan kini sedang menjalani pemeriksaan intensif," ujarnya pada Minggu (31/8).
Lebih lanjut, Kapolres Hidayatullah mengungkapkan bahwa sebagian besar dari mereka yang diamankan bukanlah warga asli Ciamis. Mereka berasal dari daerah-daerah tetangga seperti Pangandaran, Banjar, dan Tasikmalaya. "Rata-rata yang kita data berasal dari Pangandaran, Banjar, dan Tasikmalaya. Jadi, jangan coba-coba bikin kacau Ciamis," tegasnya.
Pihak kepolisian juga menemukan adanya keterlibatan anak di bawah umur dalam aksi tersebut. Kapolres Hidayatullah menyatakan keprihatinannya melihat anak-anak usia 15-16 tahun yang hanya ikut-ikutan namun menjadi korban atau bahkan pelaku perusakan.
"Kami mengimbau para orang tua untuk lebih mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam kegiatan melanggar hukum," imbau Hidayatullah. Polres Ciamis berencana memanggil orang tua dan pihak sekolah untuk membuat pernyataan resmi sebagai upaya preventif.
Kapolres memastikan bahwa semua pelaku perusakan akan diproses hukum sesuai dengan aturan yang berlaku. Pihak kepolisian telah mengumpulkan barang bukti berupa foto dan video untuk memperkuat proses hukum.
"Sekali lagi, mari kita bersinergi menjaga Ciamis dari kelompok anarkis yang ingin membuat kerusuhan," pungkasnya.
