Ratusan Siswa Banggai Diduga Keracunan, BGN Minta Maaf

Malutpost.id, Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan permohonan maaf atas dugaan keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, usai

Redaksi

[addtoany]

Ratusan Siswa Banggai Diduga Keracunan, BGN Minta Maaf

Malutpost.id, Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan permohonan maaf atas dugaan keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Insiden ini menyebabkan 335 siswa harus mendapatkan perawatan medis intensif.

Sebagai bentuk tanggung jawab, BGN langsung menerjunkan tim ke lokasi kejadian sejak Jumat (19/9) untuk memastikan penanganan medis berjalan optimal. Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menyatakan keprihatinan mendalam atas kejadian ini.

Ratusan Siswa Banggai Diduga Keracunan, BGN Minta Maaf
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

"Kami sangat prihatin dan berempati kepada seluruh pasien dan keluarga yang terdampak. BGN bersama pihak terkait terus berupaya memberikan penanganan kesehatan terbaik serta melakukan investigasi menyeluruh," ujar Khairul dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/9).

Direktur RSUD Trikora, Feldy Deki, menjelaskan bahwa sejak kasus pertama terdeteksi pada Rabu (17/9), total 335 pasien telah ditangani. Dari jumlah tersebut, 301 pasien telah pulih dan dipulangkan, sementara 34 lainnya masih dirawat karena mengalami gejala seperti sesak napas, kram otot dada, tangan, dan kaki.

RSUD Trikora telah memberikan penanganan maksimal sesuai dengan gejala yang dialami masing-masing korban. Untuk memperkuat layanan medis, RSUD Trikora mendapatkan dukungan tambahan dari RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, berupa empat dokter spesialis dan tiga perawat yang tiba di Salakan pada Sabtu pagi.

Perwakilan tim medis Kementerian Kesehatan dari RSUP dr. Wahidin, Rusmin, memastikan bahwa kondisi seluruh pasien yang masih dirawat dalam keadaan stabil dan tidak mengancam jiwa. Hasil pemeriksaan juga tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan saraf atau gejala berat lainnya.

BGN menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah penanganan korban, dengan koordinasi intensif bersama Kementerian Kesehatan, Badan Komunikasi Pemerintah, TNI, TNI AU, Polri, dan pemerintah daerah. BGN juga bekerja sama dengan kepolisian untuk menginvestigasi operasionalisasi SPPG yang diduga terkait dengan insiden ini. Hasil audit dan investigasi akan disampaikan secara terbuka kepada masyarakat.

Ikuti kami :

Tags

Related Post

Ads - Before Footer