Malutpost.id, Semarang – Pemerintah Kota Semarang mengambil langkah tak biasa dalam upaya mengatasi ancaman banjir yang terus menghantui. Sebanyak 10 ton garam disebar di berbagai titik strategis sebagai bagian dari modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas curah hujan di wilayah tersebut.
Langkah ini diambil sebagai respons cepat terhadap prediksi cuaca ekstrem yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Modifikasi cuaca dengan menabur garam diharapkan dapat mempercepat proses kondensasi awan sebelum mencapai wilayah Semarang, sehingga hujan yang turun tidak terlalu deras dan mengurangi risiko banjir.
"Kami berupaya semaksimal mungkin untuk melindungi warga Semarang dari dampak buruk banjir," ujar seorang pejabat pemerintah kota yang terlibat dalam operasi ini. "Modifikasi cuaca ini adalah salah satu upaya yang kami lakukan, selain pembenahan infrastruktur drainase dan normalisasi sungai."
Penyebaran garam dilakukan dengan menggunakan pesawat terbang yang terbang di atas wilayah perairan sekitar Semarang. Garam yang disebar akan menarik uap air dan mempercepat pembentukan butir-butir hujan, sehingga hujan akan turun di laut dan tidak terlalu membebani wilayah daratan.
Meskipun metode ini bukan tanpa kontroversi, pemerintah kota meyakini bahwa modifikasi cuaca adalah solusi sementara yang efektif untuk mengurangi risiko banjir. Namun, mereka juga menekankan pentingnya solusi jangka panjang seperti perbaikan sistem drainase dan pengelolaan tata ruang yang lebih baik.
Warga Semarang menyambut baik upaya pemerintah kota dalam mengatasi banjir. "Kami berharap langkah ini dapat benar-benar mengurangi dampak banjir," kata seorang warga Semarang. "Kami sudah lelah setiap tahun harus menghadapi banjir yang merendam rumah dan mengganggu aktivitas kami."
Pemerintah Kota Semarang terus memantau perkembangan cuaca dan akan mengambil langkah-langkah lain yang diperlukan untuk melindungi warganya dari bencana banjir.
