Malutpost.id, Jakarta – IBM resmi memperkenalkan Power11, server generasi terbaru yang diklaim akan menjadi standar baru dalam dunia infrastruktur TI perusahaan. Server ini dirancang untuk memberikan performa tinggi, keandalan maksimal, dan integrasi AI yang mendalam, menargetkan sektor-sektor vital seperti perbankan, kesehatan, ritel, hingga pemerintahan.
Peluncuran IBM Power11 hadir di tengah kebutuhan digitalisasi dan adopsi AI yang terus meningkat. Menurut data IDC, diperkirakan akan ada lebih dari satu miliar aplikasi baru sebelum tahun 2028. Hal ini menciptakan tantangan baru bagi banyak organisasi dalam mengelola kompleksitas sistem TI. IBM menjawab tantangan ini dengan menghadirkan server yang tidak hanya bertenaga, tetapi juga fleksibel untuk penerapan hybrid, baik secara lokal maupun di cloud.
IBM Power11 disebut sebagai platform IBM Power paling tangguh, dengan uptime mencapai 99,9999%. Selain itu, server ini dirancang untuk menghilangkan downtime terencana, mendeteksi ancaman ransomware dalam hitungan detik, dan mendukung akselerasi AI melalui chip khusus IBM Spyre yang akan tersedia pada akhir tahun ini.
Fitur keamanan dan efisiensi menjadi fokus utama. Salah satu keunggulan IBM Power11 adalah kemampuannya mendukung zero planned downtime untuk pemeliharaan sistem. Fitur ini memungkinkan teknologi seperti autonomous patching dan pemindahan beban kerja otomatis, sehingga sistem tetap aktif selama proses pemeliharaan. Dengan demikian, tim TI dapat lebih fokus pada inovasi daripada proses teknis yang memakan waktu.
Dalam hal keamanan, IBM Power11 dilengkapi dengan Power Cyber Vault, solusi ketahanan siber yang dirancang sesuai standar NIST. Sistem ini diklaim mampu mendeteksi ancaman ransomware dalam waktu kurang dari satu menit. Selain itu, Power11 juga menggunakan kriptografi quantum-safe untuk melindungi sistem dari serangan siber di masa depan.
Dari segi efisiensi energi, IBM mengklaim bahwa Power11 memiliki kinerja dua kali lipat per watt dibandingkan server x86 sekelas. Fitur Energy-Efficient Mode pada server ini diklaim mampu meningkatkan efisiensi hingga 28% dibandingkan mode performa maksimum sebelumnya. Langkah ini sejalan dengan tren global menuju infrastruktur TI yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan.
IBM Power11 juga hadir sebagai fondasi infrastruktur AI perusahaan. Dengan dukungan chip akselerator IBM Spyre dan integrasi Red Hat OpenShift AI, server ini dikembangkan untuk mendukung beban kerja inferensi yang berat, serta modernisasi pengembangan aplikasi melalui IBM watsonx.
Bagi perusahaan yang masih menggunakan sistem RPG lama, IBM menyediakan watsonx Code Assistant for i untuk mempercepat transisi menuju arsitektur modern. IBM juga akan merilis watsonx.data, sistem data lakehouse terbuka yang kompatibel dengan Power11 pada akhir tahun 2025.
Tom McPherson, General Manager Power Systems IBM, menyatakan bahwa IBM Power11 adalah game-changer bagi komputasi perusahaan. "Kami memanfaatkan kekuatan penuh teknologi hybrid cloud, AI, dan otomatisasi untuk menjawab kebutuhan bisnis yang paling kritikal," ujarnya.
Roy Kosasih, Presiden Direktur IBM Indonesia, menekankan bahwa Power11 siap menjadi tulang punggung transformasi digital perusahaan lokal. "Organisasi yang telah lama mempercayakan IBM Power kini dapat mengakses fitur-fitur baru yang dibutuhkan di era AI. Saat yang tepat untuk mulai merencanakan masa depan adalah sekarang," jelasnya.
Power11 akan tersedia secara global pada 25 Juli 2025, sedangkan IBM Spyre Accelerator akan menyusul pada kuartal keempat tahun ini. Bagi organisasi yang mempertimbangkan migrasi atau peningkatan sistem, Power11 menawarkan harapan untuk sistem yang lebih kuat, efisien, dan siap menghadapi tuntutan masa depan.
