Malutpost.id, Kekalahan memalukan Inter Miami di ajang Piala Dunia Antarklub menjadi sorotan tajam publik sepak bola dunia. Bertemu dengan Paris Saint-Germain (PSG) di babak 16 besar, wakil Major League Soccer (MLS) itu dibantai dengan skor telak 0-4, semuanya terjadi hanya dalam satu babak pertama yang brutal.
Gambar Istimewa : tn.com.ar
Di tengah ekspektasi tinggi pada Lionel Messi sebagai motor serangan dan jimat kemenangan, bintang asal Argentina tersebut justru tampak kesulitan menghadapi dominasi PSG—klub yang dulu pernah ia bela. Penampilan Inter Miami yang jauh dari kata kompetitif, memicu rentetan kritik dari para pengamat hingga legenda sepak bola dunia.
Salah satu suara paling lantang datang dari mantan striker kontroversial namun karismatik, Zlatan Ibrahimovic. Dalam sebuah wawancara eksklusif bersama media Prancis FootMercato, Zlatan secara terbuka membela Messi dan menyalahkan kualitas skuad Inter Miami yang menurutnya jauh dari standar internasional.
“Messi kalah? Tidak! Jangan bilang kekalahan itu karena dia! Inter Miami yang kalah, bukan Messi,” tegas Zlatan dengan nada geram.
Ibrahimovic secara blak-blakan menggambarkan bahwa rekan-rekan setim Messi tidak mampu menopang pergerakan sang maestro. Bahkan, ia menyebut gaya bermain mereka seperti “berlari sambil membawa karung semen”, sebuah sindiran tajam yang menggambarkan lambat dan tidak kompetitifnya skuad Miami.
“Messi masih bisa melakukan hal yang 99 persen pemain tidak mampu lakukan. Tapi percuma kalau dia dikelilingi oleh pemain yang tak bisa mengimbangi kecepatannya, naluri bermainnya, dan level permainannya,” lanjut Ibrahimovic.
Legenda asal Swedia itu menegaskan bahwa Messi masih punya kemampuan luar biasa, dan jika ia bermain bersama pemain top seperti Cristiano Ronaldo, Kylian Mbappé, atau Erling Haaland, dampaknya akan jauh berbeda. “Kalau dia main di tim sungguhan, stadion bisa terbakar lagi,” kata Zlatan.
Namun menurutnya, realitas Inter Miami saat ini adalah gambaran yang menyedihkan dari apa yang disebut “proyek besar MLS”. Zlatan melihat bahwa MLS masih tertinggal jauh dari standar kompetisi Eropa, dan Messi sebagai satu-satunya pemain berkelas dunia di tim itu tak cukup untuk mengangkat performa keseluruhan.
Kritik Zlatan sebenarnya menggarisbawahi masalah yang lebih dalam di Inter Miami—bukan hanya soal Messi, tapi struktur tim, strategi transfer, hingga minimnya pemain berkualitas di sekitar sang bintang.
Komentar pedas Zlatan Ibrahimovic terhadap Inter Miami menjadi cermin keras dari kenyataan pahit yang dihadapi klub tersebut. Lionel Messi, meskipun masih dalam performa kelas dunia, tak bisa berjuang sendirian tanpa dukungan pemain sepadan. Kekalahan telak dari PSG bukan hanya mencoreng nama Inter Miami, tapi juga memperlihatkan betapa pentingnya membangun tim dengan fondasi kuat, bukan sekadar mendatangkan satu megabintang. Jika Inter Miami ingin bersaing di level dunia, maka evaluasi menyeluruh terhadap kualitas tim adalah langkah wajib ke depan.