Malutpost.id, NEW JERSEY – Dua raksasa Eropa, Real Madrid dan Paris Saint-Germain (PSG), bersiap bentrok di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025, namun keduanya justru dihantui oleh krisis besar di sektor pertahanan. Pertandingan yang akan digelar di Stadion Metlife, East Rutherford, New Jersey, pada Kamis (10 Juli 2025) dini hari WIB, diprediksi berlangsung panas meski kedua tim kehilangan beberapa pilar utamanya di lini belakang.
Gambar Istimewa : minutemediacdn.com
Real Madrid Krisis Bek Setelah Kartu Merah Huijsen
Skuad asuhan Xabi Alonso menatap laga penting ini dengan kondisi timpang. Dean Huijsen, yang menjadi salah satu andalan di jantung pertahanan, harus absen akibat kartu merah yang diterimanya dalam laga dramatis melawan Borussia Dortmund. Pelanggaran yang dilakukannya terhadap Serhou Guirassy di area penalti membuat Madrid harus bermain dengan 10 pemain hampir sepanjang pertandingan. Namun berkat penampilan luar biasa Thibaut Courtois, Los Blancos tetap berhasil mengamankan tiket ke semifinal.
Sebagai solusi cepat, Alonso memanggil kembali Raul Asencio ke dalam susunan utama. Bek yang sempat terkena sanksi dan tampil kurang maksimal saat melawan Al-Hilal—tercatat membuat penalti dan ditarik keluar lebih awal—kini mendapat kepercayaan untuk menambal lubang besar di lini belakang. Asencio diharapkan bisa menjawab keraguan dan menunjukkan kedewasaan dalam laga krusial ini.
PSG Kehilangan Dua Pilar Pertahanan Sekaligus
Kondisi serupa juga menghantui PSG. Dua bek utama mereka, Willian Pacho dan Lucas Hernandez, harus menepi usai diganjar kartu merah pada laga melawan Bayern Munchen. Kehilangan Pacho menjadi pukulan besar bagi pelatih Luis Enrique, karena sang pemain dikenal sebagai tulang punggung pertahanan Les Parisiens.
Sebagai pengganti, Lucas Beraldo, bek muda berusia 21 tahun, kemungkinan besar akan diberi tanggung jawab besar di lini belakang. Meskipun Nuno Mendes masih bisa tampil di sektor kiri, komposisi pertahanan PSG jelas tidak ideal. Enrique pun dituntut cepat meracik strategi baru agar celah di lini belakang tak menjadi titik lemah yang dimanfaatkan Madrid.
Duel Strategi, Bukan Sekadar Adu Serangan
Kedua tim dikenal memiliki daya gedor mematikan, namun krisis di lini pertahanan memaksa keduanya berpikir ulang dalam menyusun formasi. Alonso kemungkinan akan menurunkan formasi yang lebih konservatif guna memberikan ruang kepada Asencio untuk beradaptasi. Di sisi lain, Enrique diprediksi akan mengandalkan permainan cepat dan transisi eksplosif, mencoba memanfaatkan kekurangan Madrid.
Statistik menunjukkan bahwa meskipun Real Madrid tengah pincang di lini belakang, performa mereka tetap solid di beberapa laga terakhir. PSG pun menunjukkan daya juang tinggi meski harus kehilangan sejumlah pemain inti. Kematangan taktik dan mental menjadi faktor penentu dalam duel ini.
Pertarungan Taktik Antara Alonso dan Enrique
Semifinal kali ini bukan hanya soal siapa yang mencetak lebih banyak gol, melainkan juga pertarungan kecerdasan antara dua pelatih bertalenta. Alonso, yang membawa semangat baru ke Madrid, harus membuktikan bahwa kedalaman skuadnya mampu menambal krisis. Sementara Enrique ditantang untuk mengatur ulang pertahanan dan menemukan formula jitu agar timnya tetap kompetitif.
Para penggemar di seluruh dunia menantikan bagaimana kedua pelatih merespons tekanan. Dengan format darurat di sektor pertahanan, laga ini bisa saja berjalan lebih dramatis dibandingkan laga-laga sebelumnya. Ketegangan bukan hanya akan muncul dari duel antar striker, tapi juga dari upaya mempertahankan lini belakang yang ringkih.
Real Madrid dan PSG menghadapi ujian berat di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025, dengan kondisi lini belakang yang jauh dari ideal. Ketidakhadiran bek-bek kunci membuat laga ini tak sekadar soal siapa lebih tajam, melainkan siapa yang lebih cerdas dalam beradaptasi. Dalam momen penuh tekanan ini, kedua tim ditantang untuk membuktikan kedalaman skuad dan ketangguhan mental mereka. Siapapun yang berhasil melewati ujian ini, akan membawa momentum besar menuju partai puncak.