Malutpost.id, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) tengah melakukan investigasi mendalam terkait video viral yang memperlihatkan aktivitas penerbangan paralayang di area sekitar Gunung Bromo. Pihak TNBTS berupaya mengidentifikasi pelaku dan waktu pasti kejadian tersebut.
Septi Eka Wardhani, Kepala Bagian Tata Usaha TNBTS, menegaskan bahwa pihaknya belum menerima laporan perizinan terkait aktivitas paralayang di wilayah tersebut. Ia juga menyatakan bahwa pengajuan izin semacam itu pasti akan ditolak. "Sejauh ini kami masih mencari pelaku atau tour guide yang membawa," ungkap Septi pada Sabtu (13/9).
Menurut Septi, penerbangan paralayang di TNBTS dilarang karena kawasan Gunung Bromo merupakan area sakral bagi masyarakat adat Tengger. "Kami tekankan bahwa menerbangkan paralayang di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah dilarang. Kawasan ini merupakan kawasan suci masyarakat adat Tengger. Mari kita sama-sama menjaga dan menghormati budaya adat masyarakat setempat," tegasnya.
Video berdurasi 25 detik yang beredar di media sosial menunjukkan seorang paraglider dengan parasut oranye terbang menuju Gunung Bathok, yang berdekatan dengan Gunung Bromo. Beberapa orang terlihat merekam momen tersebut dengan telepon genggam mereka. TNBTS terus berupaya menindaklanjuti kasus ini demi menjaga kesucian kawasan Bromo dan menghormati adat masyarakat Tengger.
