Malutpost.id, Kupang – Seorang warga Desa Inbate, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan terkena tembakan di wilayah perbatasan dengan Timor Leste pada Senin (25/8). Insiden ini diduga terjadi saat warga setempat melakukan protes terhadap pemasangan patok batas negara oleh pihak Timor Leste.
Bupati TTU, Yoseph Falentinus Delasalle Kebo, membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa penembakan diduga dilakukan oleh Polisi Perbatasan Timor Leste (UPF) saat warga memprotes pemasangan patok yang dianggap menyerobot wilayah NKRI. Korban bernama Paulus, mengalami luka tembak di bagian bahu kanan.
Menurut Falen, sekitar 15 kepala keluarga dari Desa Inbate melakukan aksi protes karena UPF dituding melanggar kesepakatan untuk tidak memasang patok di titik 36 dekat Desa Inbate, yang masih menjadi wilayah sengketa dan berstatus quo. Di tengah keributan, personel UPF melepaskan tembakan peringatan yang mengenai korban.
"Tadi pagi jam 10 itu pihak UPF yang pasang patok itu langsung dari patok 36 sehingga masyarakat ribut, karena ribut, karena panik mereka [UPF] keluarkan tembakan peringatan sebanyak enam kali," kata Falen.
Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra, membenarkan adanya insiden penembakan tersebut dan menyatakan bahwa Kapolres TTU dan Dandim TTU sedang menuju lokasi untuk melakukan investigasi lebih lanjut.
Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, mendesak Pemerintah Timor Leste untuk menindak tegas pelaku penembakan. Ia berharap insiden ini tidak berlarut-larut dan dapat diselesaikan dengan baik oleh Pemerintah Timor Leste, terutama menjelang pertemuan perdagangan internasional yang akan digelar di negara tersebut pada tahun 2025.
